[Manic Monday] Dunia Digital Yang Berakar Pada Dunia Fisik
Di dunia kita yang seperti semakin digital, tetap saja kita tidak terlepas dari obyek-obyek yang fisik. Kita toh [masih] mempunyai badan yang fisik, bukan dalam bentuk energi atau elektronik, dan masih berinteraksi dengan segala hal fisik juga. Komputer/tablet/handphone yang Anda sedang pegang? Itu adalah jendela Anda melihat ke dalam dunia digital, akan tetapi ‘jendela’ ini masih berbeda-beda untuk setiap orang bentuknya, dan itu pun kalau punya akses. Mungkin Anda sudah bertahun-tahun tidak membeli CD, dan memilih mencari lagu lewat internet (terlepas dari status legal atau tidak)? Tetap saja lagu-lagu tersebut harus dinikmati melalui speaker atau headphone.
Kelangsungan hidup di dunia digital pun sangat tergantung pada akar-akarnya di dunia fisik. Sebuah layanan berita, misalnya, akan sangat tergantung ke banyak faktor untuk tetap bisa menyajikan beritanya setiap detik pada pelanggannya. Server, bandwidth sampai lokasi server pun ada perannya dalam menentukan prestasi. Kepandaian dalam membangun program akan menentukan seberapa banyak device yang dapat membaca berita tersebut, karena berita ini pastinya dibaca melalui ‘jendela-jendela’ yang disebut tadi. Sebuah permainan MMORPG pastinya tidak akan bertahan lama apabila infrastruktur server dan jaringannya tidak baik dan tidak akan dapat mendukung ribuan pengguna bermain pada saat yang sama. Jadi di balik semua hal yang digital yang seolah kita tidak dapat sentuh secara langsung, dan hanya dapat kita lihat melalui ‘jendela’, tetap saja ada sistem pendukung fisik yang memastikan supaya pengalaman digital itu dapat dinikmati dengan baik.
Baca selanjutnya di Dailysocial.