Archive | August 2013

[Manic Monday] Microsponsorship

Indonesia merupakan salah satu negara yang kemajuan ekonominya sangat dipengaruhi oleh usaha kecil dan menengah. Bayangkan, beribu-ribu usaha dengan perputaran uang yang relatif kecil, yang mendorong perputaran roda ekonomi konsumsi dan produksi. Semua tukang gorengan membutuhkan minyak goreng, gas elpiji, bahan makanan dan sebagainya, untuk membuat gorengan yang memberi makan pada pekerja kantoran maupun buruh pabrik. Pekerja kantoran dan buruh pabrik ini pun bekerja untuk menghasilkan sesuatu dari kantornya, yang kemudian akan ditawarkan pada pelanggan-pelanggannya, dan seterusnya. Saking tingginya perputaran konsumsi dan produksi ini, Indonesia malah sekarang menjadi pengimpor bahan makanan.

Ekosistem konsumsi dan produksi ini tentunya harus didukung oleh berbagai usaha komunikasi mengenai tawaran usaha. Ada usaha yang memiliki pegawai sales, ada yang melalukan periklanan, sampai ada yang mensponsori konser musik. Usaha komunikasi ini dilakukan supaya tawaran dagangannya bisa diketahui seluas-luasnya masyarakat, paling tidak pada konsumen yang potensial.

Baca selanjutnya di Dailysocial.

[Manic Monday] Pengaruh Kesenjangan Digital Terhadap Layanan Digital

Kesenjangan digital adalah sebuah keadaaan di mana akses terhadap koneksi internet dan semua layanan yang tersedia melalu internet tidak merata. Pusat-pusat pemerintahan dan perdagangan, k0ta-kota besar di seluruh dunia mungkin semuanya sudah menikmati akses internet, tetapi masih banyak daerah di dunia yang masih belum terjangkau, terutama daerah-daerah pedesaan. Kondisi ini seperti dilema telur dan ayam, berhubung investasi untuk membangun jaringan ke pelosok itu cukup mahal, tapi potensi pengguna internet di daerah-daerah tersebut masih kecil. Ini sebabnya banyak program ‘internet masuk desa’ itu didukung oleh pemerintah ataupun program-program independen seperti yang dilakukan Google.

Negara-negara di dunia berkembang seperti Indonesia cukup beruntung, karena banyak yang nyaris tidak mengalami tahap di mana akses ke internet itu hanya dapat dilakukan melalui jaringan telepon. Ketergantungan pada jaringan telepon berkabel, seperti yang dialami di negara-negara maju di Amerika Utara dan Eropa, hanya dialami mungkin 10 tahun, sebelum masuknya akses internet nirkabel melalui jaringan telekomunikasi selular.

Baca selanjutnya di Dailysocial.

Some Star Trek Proverbs

[repost from some tweets I made in 2011]

If at first you don’t succeed, try and try and reprogram so the Kobayashi Maru will make it out in one piece.

Where there’s a will, there’s a holodeck.

A warp drive is only as strong as its weakest plasma relay.

An apple a day keeps the holographic doctor away.

Beware of Ferengi bearing gifts.

Hell hath no fury like a Klingon scorned.

Phasers and disruptors may vaporize my bones, but words will never hurt me.

Strike while the warp core is overloading.

Talk of the Q, and he is bound to appear.

The grass is always greener on the other side of the Neutral Zone.

There’s no such thing as a free, replicated lunch.

When on Romulus, do as Romulans do.

You can’t teach an old Vulcan new tricks.

Nothing is certain but death, taxes and subspace anomalies.

Never judge a shapeshifter by its cover.

Gold-pressed latinum talks.

If you can’t stand the heat, get out of the warp core assembly.

Some new ones:

A Ferengi and his gold-pressed latinum are soon parted.

A journey of a thousand light years begins with quarter impulse out of the docks.

A watched star never goes nova. 

If you can’t beat ’em, join the Federation.

Don’t put all your eggs in one cargo starship.

All work and no play makes Ensign Crusher a dull boy.

Bad news travels at warp 10.

Better the Cardassian you know than the Cardassian you don’t.

Every man for himself, and the Borg take the hindmost.

The opera ain’t over until Worf sings.

Speak softly and carry a big disruptor gun.

The Federation wasn’t built in a day.

One volunteer is worth ten redshirts.

It’s no use crying over broken dilithium crystals.

[Manic Monday] Pentingnya Simbiosis Antara Konten Dan Teknologi

Industri musik [rekaman] dan industri-industri konten lainnya bukan sebuah industri yang memiliki ilmu yang cukup pasti. Apabila dibandingkan dengan berbagai industri konsumsi lain, seperti bahan bakar minyak atau produk konsumen (FMCG atau rokok) yang potensi penjualannya dapat terukur dari survei konsumen, FGD sampai penawaran ke distributor. Hampir semua tahap pengembangan produk konsumen sudah terbentuk menjadi proses dan ilmu, dari riset, pengembangan produk, tes pasar hingga penjualan bebas. Berhubung industri konten merupakan sebuah industri yang menggantungkan keputusan pembelian terhadap sesuatu yang subyektif, sesuatu yang sebelumnya diterima pasar dengan baik, belum tentu akan diterima dengan baik lagi di masa datang.

Diterimanya sebuah konten itu sangat tergantung pada sebuah hubungan emosional yang dipancing oleh konten tersebut. Hubungan emosional ini dapat berupa apa saja: enak didengar sehingga membuat orang yang mendengarnya bahagia; mengingatkan suatu kenangan, atau bahkan ‘hanya’ berupa landasan supaya diterima di sebuah kelompok.

Baca selanjutnya di Dailysocial.